Budidaya ikan lele menjadi salah satu pilihan favorit bagi para peternak ikan air tawar di Indonesia. Selain perawatannya yang relatif mudah, permintaan pasar terhadap ikan lele juga sangat tinggi. Namun, bagi pemula, memulai budidaya ini bisa terasa membingungkan. Berikut adalah lima tips jitu yang bisa Anda terapkan.

Pertama, pemilihan bibit yang unggul adalah kunci utama. Pastikan bibit lele yang Anda pilih memiliki ukuran seragam, lincah, tidak cacat, dan bebas dari penyakit. Bibit berkualitas akan lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat. Kedua, siapkan kolam dengan benar. Baik itu kolam terpal, semen, atau tanah, pastikan kolam sudah dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu untuk membunuh bibit penyakit. Jangan lupa untuk mengatur ketinggian air yang ideal, sekitar 80-100 cm.

Ketiga, manajemen pakan yang tepat. Berikan pakan dengan kandungan protein tinggi secara teratur, biasanya 2-3 kali sehari. Porsi pakan harus disesuaikan dengan berat total ikan di kolam, umumnya sekitar 3-5% dari bobot ikan. Hindari pemberian pakan berlebih yang bisa mengotori air kolam dan memicu penyakit. Keempat, jaga kualitas air. Air adalah media hidup ikan, kualitasnya harus selalu terjaga. Lakukan pengecekan pH secara berkala dan pastikan sirkulasi air berjalan baik. Jika air sudah terlalu keruh atau berbau, segera lakukan pergantian air sebagian (siphon).

Kelima, perhatikan masa panen. Waktu panen lele biasanya sekitar 2,5 hingga 3 bulan setelah penebaran bibit, tergantung ukuran yang diinginkan pasar. Pemanenan yang tepat waktu akan memberikan keuntungan maksimal. Dengan menerapkan kelima tips ini, diharapkan usaha budidaya lele Anda bisa berjalan lancar dan menguntungkan.