Keterbatasan lahan seringkali menjadi kendala bagi mereka yang ingin memulai budidaya ikan. Namun, dengan inovasi dan kreativitas, masalah ini bisa diatasi. Salah satu solusi yang populer saat ini adalah "Budikdamber" atau Budidaya Ikan dalam Ember. Metode ini tidak hanya hemat tempat, tetapi juga mengintegrasikan budidaya ikan dengan tanaman sayur (aquaponik sederhana), sehingga memberikan keuntungan ganda.

Konsep dasar Budikdamber adalah memanfaatkan ember berukuran besar (misalnya 80 liter) sebagai kolam mini. Di bagian atas ember, diletakkan tutup yang dilubangi untuk menempatkan gelas-gelas plastik berisi media tanam (seperti arang batok atau kerikil) dan bibit sayuran, misalnya kangkung atau selada. Ikan yang biasa dipelihara dalam sistem ini adalah lele, karena sifatnya yang tahan banting dan tidak memerlukan ruang gerak yang luas.

Air di dalam ember yang kaya akan nutrisi dari kotoran ikan akan menjadi pupuk alami bagi tanaman di atasnya. Sebaliknya, akar tanaman akan membantu menyaring dan membersihkan air untuk ikan. Siklus simbiosis mutualisme ini membuat perawatan menjadi lebih efisien. Anda hanya perlu memberi pakan ikan secara teratur, dan tanaman akan tumbuh subur dengan sendirinya. Metode ini sangat cocok diterapkan di perkotaan untuk memenuhi kebutuhan protein dan sayuran segar skala rumah tangga.