Pentingnya Manajemen Kualitas Air dalam Budidaya Ikan
Oleh: Administrator | Dipublikasikan pada: 11 September 2025
Kunci sukses dalam setiap usaha budidaya perikanan, baik skala kecil maupun besar, terletak pada satu faktor krusial: kualitas air. Air bukan hanya tempat tinggal bagi ikan, tetapi juga merupakan sumber oksigen, tempat mencari makan, dan media pembuangan sisa metabolisme. Mengabaikan manajemen kualitas air sama saja dengan membiarkan ikan hidup di lingkungan yang tidak sehat, yang pada akhirnya akan menyebabkan pertumbuhan lambat, rentan terhadap penyakit, bahkan kematian massal.
Parameter utama yang harus diperhatikan dalam manajemen kualitas air adalah oksigen terlarut (DO), pH (tingkat keasaman), suhu, dan amonia. Oksigen terlarut adalah yang paling vital. Ikan membutuhkan oksigen untuk bernapas, dan kadarnya harus dijaga di atas 4 ppm (parts per million). Penggunaan aerator atau kincir air sangat dianjurkan untuk meningkatkan kadar oksigen, terutama pada kolam dengan padat tebar yang tinggi.
Selain itu, pH air yang ideal untuk kebanyakan ikan air tawar berkisar antara 6,5 hingga 8,5. Perubahan pH yang drastis dapat menyebabkan stres pada ikan. Amonia, yang berasal dari sisa pakan dan kotoran ikan, bersifat racun. Kadar amonia yang tinggi dapat merusak insang dan mengganggu sistem pernapasan ikan. Untuk mengendalikannya, diperlukan sistem filtrasi yang baik dan pergantian air secara rutin. Dengan menjaga semua parameter ini dalam kondisi optimal, Anda menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ikan secara maksimal dan menekan risiko kegagalan panen.
Parameter utama yang harus diperhatikan dalam manajemen kualitas air adalah oksigen terlarut (DO), pH (tingkat keasaman), suhu, dan amonia. Oksigen terlarut adalah yang paling vital. Ikan membutuhkan oksigen untuk bernapas, dan kadarnya harus dijaga di atas 4 ppm (parts per million). Penggunaan aerator atau kincir air sangat dianjurkan untuk meningkatkan kadar oksigen, terutama pada kolam dengan padat tebar yang tinggi.
Selain itu, pH air yang ideal untuk kebanyakan ikan air tawar berkisar antara 6,5 hingga 8,5. Perubahan pH yang drastis dapat menyebabkan stres pada ikan. Amonia, yang berasal dari sisa pakan dan kotoran ikan, bersifat racun. Kadar amonia yang tinggi dapat merusak insang dan mengganggu sistem pernapasan ikan. Untuk mengendalikannya, diperlukan sistem filtrasi yang baik dan pergantian air secara rutin. Dengan menjaga semua parameter ini dalam kondisi optimal, Anda menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ikan secara maksimal dan menekan risiko kegagalan panen.